RESENSI BUKU RISALAH PERGERAKAN
IKHWANUL MUSLIMIN
(Hasan
Al-Banna)
Buku
ini berjudul Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin karya Al Imam Asy Syahid
Hasan Al-Banna. Jika dilihat dari nama judulnya buku ini berisi kumpulan surat, makalah, dan transkrip pidato
yang pernah dibuat dan disampaikan oleh Hasan Al Banna sepanjang hidupnya di
medan dakwah dan jihad. Keistimewaan dari buku ini terletak pada keistimewaan
penulisnya dan gerakan dakwah yang dirintisnya yaitu Ikhwanul Muslimin.
Buku risalah pergerakan yang diterbitkan oleh
Daarud Dakwah, Iskandaria, Mesir ini terdiri dari 2 jilid. Di dalam buku jilid
1 diawali dengan pendapat dari beberapa tokoh islam kontemporer mengenai Hasan
Al Banna seperti Abu Hasan Ali An-Nadwi, Syaikh Muhammad Al-Hamid, Syaikh Muhammad
Al-Ghazali, Syaikh Ramadhan, Al-Bahi Al-Khuli, dan Hasan Al Banna. Buku jilid 1
terdiri dari beberapa bab antara lain: dakwah kami, sikap kami terhadap
berbagai isme, kepada apa kami menyeru manusia, menuju cahaya, kepada para
pemuda dan secara khusus kepada para mahasiswa, dakwah kami di zaman baru,
antara kemarin dan hari ini, risalah muktamar kelima, agenda persoalan kita
dalam kacamata sistem islam, dan
problem-problem internal kita dalam kacamata system Islam. Sedangkan di buku
jilid 2 yang diterbitkan oleh Daarud Dakwah, Iskandaria, Mesir juga terdiri
dari beberapa bab antara lain adalah risalah jihad, mar’ah muslimah, kepada
mahasiswa, muktamar keenam, apakah kita para aktivis, risalah ta’lim, nizhamul
usar, Al-Aqa’id, Al-Ma’tsurat, Al-Wazhifah, Wirid Al-Quran, Doa-doa siang dan
malam, Doa-doa ma’tsur dalam berbagai kesempatan, dan wirid-wirid ikhwan
setelag wirid qur’ani dan wirid alma’surat.
Buku jilid 1 yang ditulis oleh Hasan AlBanna
dalam pendahuluannya menjelaskan mengenai dakwah ikhwanul muslimin. Dakwah
Ikhwanul Muslimin dijelaskan sebagai dakwah yang memiliki karakter
keterusterangan, kesucian, kasih sayang, keutamaan milik Allah, melebur,
kejelasan, dua iman, dan seruan. Dan bagaimana sikap ikhwan menanggapi berbagai
faham dan aliran di seluruh dunia. Selanjutnya adalah membahas mengenai tujuan
dari seruan ikhwanul muslimin. Dijelaskan oleh Hasan Al Banna bahwa tolak ukur
itu adalah kitabullah; dialah lautan darimana kita meraup mutiara
kecemerlangan, dan referensi kepada mana kita menentukan hukum.
Pada bagian
“Menuju Cahaya”secara umum disampaikan tentang pentingnya reorientasi kekuasaan
agar kembali kepada cita-cita Islam, pandangan Islam terhadap politik barat dan
solusi-solusi konkrit untuk memperbaiki kebijakan pemerintah. Berikutnya secara
khusus, Hasan Al banna juga membahas seputar wanita dalam ‘Mar’ah Muslimah’. Di
dalamnya ia menjelaskan urgensi wanita di dalam Islam dan bagaimana
kontekstualisasi kesetaraan antara laki-laki dan wanita. Bagaimana pendapat
Islam tentang wanita juga bantahan terhadap beberapa pendapat yang dianggap
menyimpang seputar wanita.
Selanjutnya, Hasan al-Banna menjelaskan beberapa 'modifikasi' yang harus
dilakukan dalam dakwah sesuai tuntutan jaman. Tentu saja Islam itu sendiri
tidak perlu (dan tidak boleh) diubah, hanya saja cara penyampaian dan urutan
dakwah perlu dirumuskan demi mencapai tujuan tersebut. Dalam buku ini juga
dilampirkan Risalah yang disampaikan oleh Hasan al-Banna pada Muktamar Ikhwanul
Muslimin yang ke-5.
“Telah diwajibkan atas kalian berperang padahal
berperang itu adalah sesuatu yang kalian benci. Dan bias jadi kalian membenci
sesuatu, padalah sesuatu itu baik bagi kalian. Dan bias jadi (pula) kalian
menyukai sesuatu, padalah sesuatu itu buruk bagi kalian. Allah mengetahui,
sedang kalian tidak.” (Al Baqarah: 216)
Di dalam buku ini memberikan penjelasan
bagaimana kita sebagai kaum muslimin diwajibkan untuk berjihad, disertakan juga
beberapa firman Allah dalam AlQuran dan hadist nabi mengenai perintah untuk
berjihad. Selanjutnya Hasan Al Banna dalam bab “kepada mahasiswa” menjelaskan
mengenai “menuju amal”, dijelaskan bahwa Hasan Al Banna menginginkan suatu masa
dimana telah meninggalkan medan kata-kata menuju medan amal, dari medan
penentuan strategi dan manhaj menuju medan penerapan dan realisasi.
Pada bagian Al
Ma’surat menjelaskan mengenai wirid dzikir harian senantiasa menjadi kebiasaan
para aktivis Islam. Di dalam Al-Masurat terdapat juga doa dzikir-dzikir harian
yang ma’tsur. ‘Al ‘Aqaaid’ merupakan bagian yang membicarakan tentang masalah
‘aqidah Islamiyah. Disitu disampaikan seputar konsep dasar ‘aqidah dalam Islam.
Bagaimana bahwa Islam sangat menghargai akal manusia beserta dalil-dalilnya.
Disampaikan pula tentang asmaa’ul husna yang berjumlah 99 dan bagaimana
kontekstualisasinya dalam kehidupan yang juga disertai dalil ‘aqli maupun
naqli.
Dalam
buku Risalah Pergerakan ini, memuat juga pidato Hasan Al Banna dalam Muktamar
Ikhwanul Muslimin muktamar, yaitu Muktamar Kelima dan Keenam.
(Syarat DM 2 di Sleman, Yogyakarta)