Rabu, 27 Februari 2013

Risalah Pergerakan (Hasan AlBanna)


RESENSI BUKU RISALAH PERGERAKAN IKHWANUL MUSLIMIN

(Hasan Al-Banna)

Buku ini berjudul Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin karya Al Imam Asy Syahid Hasan Al-Banna. Jika dilihat dari nama judulnya buku ini berisi kumpulan surat, makalah, dan transkrip pidato yang pernah dibuat dan disampaikan oleh Hasan Al Banna sepanjang hidupnya di medan dakwah dan jihad. Keistimewaan dari buku ini terletak pada keistimewaan penulisnya dan gerakan dakwah yang dirintisnya yaitu Ikhwanul Muslimin.

Buku risalah pergerakan yang diterbitkan oleh Daarud Dakwah, Iskandaria, Mesir ini terdiri dari 2 jilid. Di dalam buku jilid 1 diawali dengan pendapat dari beberapa tokoh islam kontemporer mengenai Hasan Al Banna seperti Abu Hasan Ali An-Nadwi, Syaikh Muhammad Al-Hamid, Syaikh Muhammad Al-Ghazali, Syaikh Ramadhan, Al-Bahi Al-Khuli, dan Hasan Al Banna. Buku jilid 1 terdiri dari beberapa bab antara lain: dakwah kami, sikap kami terhadap berbagai isme, kepada apa kami menyeru manusia, menuju cahaya, kepada para pemuda dan secara khusus kepada para mahasiswa, dakwah kami di zaman baru, antara kemarin dan hari ini, risalah muktamar kelima, agenda persoalan kita dalam kacamata sistem  islam, dan problem-problem internal kita dalam kacamata system Islam. Sedangkan di buku jilid 2 yang diterbitkan oleh Daarud Dakwah, Iskandaria, Mesir juga terdiri dari beberapa bab antara lain adalah risalah jihad, mar’ah muslimah, kepada mahasiswa, muktamar keenam, apakah kita para aktivis, risalah ta’lim, nizhamul usar, Al-Aqa’id, Al-Ma’tsurat, Al-Wazhifah, Wirid Al-Quran, Doa-doa siang dan malam, Doa-doa ma’tsur dalam berbagai kesempatan, dan wirid-wirid ikhwan setelag wirid qur’ani dan wirid alma’surat.

Buku jilid 1 yang ditulis oleh Hasan AlBanna dalam pendahuluannya menjelaskan mengenai dakwah ikhwanul muslimin. Dakwah Ikhwanul Muslimin dijelaskan sebagai dakwah yang memiliki karakter keterusterangan, kesucian, kasih sayang, keutamaan milik Allah, melebur, kejelasan, dua iman, dan seruan. Dan bagaimana sikap ikhwan menanggapi berbagai faham dan aliran di seluruh dunia. Selanjutnya adalah membahas mengenai tujuan dari seruan ikhwanul muslimin. Dijelaskan oleh Hasan Al Banna bahwa tolak ukur itu adalah kitabullah; dialah lautan darimana kita meraup mutiara kecemerlangan, dan referensi kepada mana kita menentukan hukum.

Pada bagian “Menuju Cahaya”secara umum disampaikan tentang pentingnya reorientasi kekuasaan agar kembali kepada cita-cita Islam, pandangan Islam terhadap politik barat dan solusi-solusi konkrit untuk memperbaiki kebijakan pemerintah. Berikutnya secara khusus, Hasan Al banna juga membahas seputar wanita dalam ‘Mar’ah Muslimah’. Di dalamnya ia menjelaskan urgensi wanita di dalam Islam dan bagaimana kontekstualisasi kesetaraan antara laki-laki dan wanita. Bagaimana pendapat Islam tentang wanita juga bantahan terhadap beberapa pendapat yang dianggap menyimpang seputar wanita. Selanjutnya, Hasan al-Banna menjelaskan beberapa 'modifikasi' yang harus dilakukan dalam dakwah sesuai tuntutan jaman. Tentu saja Islam itu sendiri tidak perlu (dan tidak boleh) diubah, hanya saja cara penyampaian dan urutan dakwah perlu dirumuskan demi mencapai tujuan tersebut. Dalam buku ini juga dilampirkan Risalah yang disampaikan oleh Hasan al-Banna pada Muktamar Ikhwanul Muslimin yang ke-5.

 Jihad merupakan sebuah kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT bagi setiap muslimin. Jihad merupakan kewajiban yang tidak ada alasan bagi muslim untuk meninggalkannya. Allah akan melipatgandakan pahala bagi orang-orang yang berjihad di JalanNya dan apalagi jika ia gugur (syahid) dalam berjihad maka surge adalah balasannya. Allah berfirman dalam AlQuran yang artinya :

“Telah diwajibkan atas kalian berperang padahal berperang itu adalah sesuatu yang kalian benci. Dan bias jadi kalian membenci sesuatu, padalah sesuatu itu baik bagi kalian. Dan bias jadi (pula) kalian menyukai sesuatu, padalah sesuatu itu buruk bagi kalian. Allah mengetahui, sedang kalian tidak.” (Al Baqarah: 216)

Di dalam buku ini memberikan penjelasan bagaimana kita sebagai kaum muslimin diwajibkan untuk berjihad, disertakan juga beberapa firman Allah dalam AlQuran dan hadist nabi mengenai perintah untuk berjihad. Selanjutnya Hasan Al Banna dalam bab “kepada mahasiswa” menjelaskan mengenai “menuju amal”, dijelaskan bahwa Hasan Al Banna menginginkan suatu masa dimana telah meninggalkan medan kata-kata menuju medan amal, dari medan penentuan strategi dan manhaj menuju medan penerapan dan realisasi.

            Pada bagian Al Ma’surat menjelaskan mengenai wirid dzikir harian senantiasa menjadi kebiasaan para aktivis Islam. Di dalam Al-Masurat terdapat juga doa dzikir-dzikir harian yang ma’tsur. ‘Al ‘Aqaaid’ merupakan bagian yang membicarakan tentang masalah ‘aqidah Islamiyah. Disitu disampaikan seputar konsep dasar ‘aqidah dalam Islam. Bagaimana bahwa Islam sangat menghargai akal manusia beserta dalil-dalilnya. Disampaikan pula tentang asmaa’ul husna yang berjumlah 99 dan bagaimana kontekstualisasinya dalam kehidupan yang juga disertai dalil ‘aqli maupun naqli.

            Dalam buku Risalah Pergerakan ini, memuat juga pidato Hasan Al Banna dalam Muktamar Ikhwanul Muslimin muktamar, yaitu Muktamar Kelima dan Keenam. 
(Syarat DM 2 di Sleman, Yogyakarta)

 

 

 

           

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar